Selasa, 28 Juli 2015

Sistem Organ Pada Manusia

1.    SISTEM PENCERNAAN

Pada tubuh manusia sistem pencernaan berfungsi untuk menghancurkan makanan yang masuk ke dalam tubuh lalu menyerap berbagai nutrisi dari makanan tersebut yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu sistem pencernaan juga befungsi untuk membuang sisa – sisa makanan yang tidak berfungsi bagi tubuh. Ada 2 proes pencernaan yang terjadi dalam tubuh manusia yaitu pencernaan 
mekanik dan pencernaan kimiawi.

Pada pencernaan mekanik makanan dirubah menjadi bentuk yang lebih halus untuk mempermudah proses pencernaan itu sendiri. Sedangkan pada pencernaan kimiawi makanan yang telah halus tadi dirubah  menjadi zat – zat yang lebih sederhana dengan bantuan enzim – enzim yang ada dalam mulut, lambung, dan usus.

Sistem pencernaan itu sendiri terdiri dari berbagai macam organ yaitu : mulut, saluran pencenaan, dan kelenjar pencernaan. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai organ – organ yang terlibat dalam sistem pencernaan manusia :


A.    Rongga Mulut

Proses pertama dalam pencernaan terjadi di rongga mulut, dimana makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh manusia melalui mulut. Di dalam mulut sendiri terdapat beberapa organ yaitu :

  • Gigi : Gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis dimana makanan akan dirubah menjadi bagian – bagian yang lebih halus. Proses ini beguna untuk mempercepat proses pencernaan dengan bantuan enzim pencernaan. 
  • Lidah : Ludah merupakan organ pencernaan yang berfungsi untuk mencampur dan menelan makanan. Lidah membantu penempatan makanan sehingga dapat dikunyah oleh gigi.
  • Kelenjar Ludah: di dalam mulut terdapat 3 kelenjar ludah yaitu glandula parotis, glandula submaksilaris, dan glandula sublingualis. Setelah proses mekanik oleh gigi, makanan akan bercampur dengan ludah agar menjadi lembek dan mudah ditelan. Makanan yang telah dilumatkan dengan air liur disebut bolus. Bolus ini akan diteruskan ke sistem pencernaan selanjutnya.

B. Saluran pencernaan

Berikut beberapa organ dalam saluran pencernaan :
  •  Kerongkongan (esophagus): Kerongkongan merupakan saluran panjang yang berfungsi sebagai jalan bolus dari mulu ke lambung. Jalannya bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan ini disebabkan oleh adanya suatu gerakan yang disebut gerakan peristaltic  pada dinding otot kerongkongan. Gerakan peristaltic ini terjadi karena adanya kontraksi otot secara bergantian si lapisan otot dinding kerongkongan. 
  • Lambung (ventriculus): Lambung merupakan saluran perncernaan yang terletak di bawah sekat rongga badan. Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanik yang dibantu oleh dinding lambung dan perncernaan kimiawi yang dibantu oleh getah lambung. Lambung ini berfungsi sebagai tempat untuk menampung makanan.
  • Usus Halus: Usus halus berfungsi untuk menyerap nutrisi yang terdapat dalam makanan. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan secara kimiawi dengan bantuan berbagai macam enzim pencernaan. 
  • Usus Besar: Setelah nutrisi dan makanan diserap di usus halus, makanan akan disalurkan ke usus besar. Fungsi utama usus besar adalah untuk menyerap air dan elektrolit dari sisa pencernaan dan menyimpan kotoran sampai diekskresikan. 
  • Rectum: Rektum (poros usus) merupakan organ pencernaan yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung feses. 
  • Anus : Feses akan didorong oleh otot – otot polos menuju ke anus sebelum akhirnya dibuang ke luar tubuh. Proses pembuangan festes ini dinamakan defekasi. Otot – otot disekitar anus akan berkontraksi sehingga anus membuka dan mengeluarkan feses.

C. Kelenjar Pencernaan

Organ – organ pada kelenjar pencernaan meliputi :
  •  Hati : Hati berfungsi untuk Menghasilkan empedu sebagai kelenjar eksoren untuk menyimpan cadangan lemak, glikogen, vitamin A, B12,D, dan albumin. Fungsi utama hati biasanya dikaitkan dengan detoksifikasi zat – zat beracun dalam pencernaan
  • Pankres: Pankreas merupakan kelenjar yang menghasilkan beberapa enzim pencernaan diantaranya yaitu protease, nuclease, amylase, dan lipase. Keluarnya enzim dari kelenjar pancreas bergantung pada aktifitas hormone sekretin yang dihasilkan oleh usus dua belas jari pada saat makanan masuk ke dalamnya.
  • Kelenjar Empedu: Kelenjar ini berfungsi utama dari kantung empedu adalah untuk menyimpan empedu sampai dibutuhkan untuk pencernaan. Kandung empedu juga membantu proses pencernaan lemak.

2. SISTEM PERNAPASAN

Pada saat kita bernapas maka sistem pernapasan akan bekerja. Bernapas adalah proses mengambil oksigen di udara dan mengeluarkan karbon dioksida. 

Organ – organ yang terdapat pada sistem pernapasan diantaranya yaitu :

A. Hidung

Di dalam hidung terdapat rongga hidung yang berlapis selaput lender. Selaput lender ini berfungsi untuk menangkap benda asing yang terbawa oleh oksigen dari udara yang masuk ke saluran pernapasan. Di dalam hidung juga terdapat rambut – rambut hidung yang berfungsi sebagai penyaring kotoran yang masuk bersama dengan oksigen. Fungsi hidung sendiri selain sebagai alat pernapasan juga sebagai alat indera pencium.


B. Faring (pangkal tenggorokan)

Faring adalah percabangan dua saluran yaitu nasofarings dan orofarings. Fungsi utama faring adalah untuk menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagai jalan makanan dan minuman yang ditelan.


C. Laring

Laring terletak di antara faring dan trakea. Laring merupakan tempat epiglottis dan pita suara. Masuknya udara melalui faring menyebabkan laring bergetar dan terdengar sebagai suara.

D. Tenggorokan/Trakea

Tenggorokan berbentuk seperti pipa yang panjangnya kurang lebih 10 cm yang terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada. Trakea berfungsi untuk menyaring udara yang kita hirup dan juga bercabang ke bronkus.

D.    Paru – paru

Paru – paru merupakan organ vital yang sangat penting bagi manusia. Dalam sistem pernapasan paru – paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Paru – paru bertugas untuk mentransfer oksigen yang dihirup ke dalam darah untuk kemudian dialirkan ke seluruh tubuh.

Paru – paru berada di dalam rongga dada sebelah kiri dan kanan yang dilindungi oleh tulang rusuk. Paru – paru terdiri dari paru – paru kanan dan paru – paru kiri. Paru – paru kanan terdiri dari tiga gelambir sedangkan paru – paru kiri memiliki dua gelambir.

F.    Diafragma

Diafragma adalah partisi otot antara perut dan rongga dada dan meluas di bagian bawah tulang rusuk. Fungsi utama diafragma adalah untuk membantu sistem pernapasan.


3. SISTEM SIRKULASI

Secara umum sistem sirkulasi berfungsi untuk memelihara kondisi seimbang di dalam seluruh jaringan tubuh agar sel bisa bertahan hidup dan berfungsi secara optimal. Selain itu sestem sirklasi juga berfungsi untuk :
  • Memenuhi kebutuhan jaringan tubuh
  • Mentransfor zat – zat makanan ke jaringan tubuh
  • Menghantarkan hormone dari satu bagian ke bagian tubuh lainnya
Sistem sirkulasi ini terdiri dari

A. istem Peredaran Darah/Transportasi

Sistem Transfortasi adalah proses pengedaran zat – zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat – zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan ke luar tubuh. 
Fungsi sistem peredaran darah adalah :
  • Untuk mensuplai oksigen dan sari – sari makanan yang diabsorbsi dari sistem pencernaan ke seluruh jaringan tubuh
  • Membawa gas sisa berupa karbon1dioksida ke paru – paru
  • Mengembalikan zat sisa metabolism ke ginjal untuk disekresikan
  • Menjaga suhu tubuh
  • Mendistribusikan hormon – hormon untuk mengatur sel tubuh.
Sistem peredaran darah manusia meliputi beberapa organ diantaranya:
  • Darah yang berfungsi sebagai alat transfortasi utama dalam sistem sirkulasi
  • Jantung yang berfungsi untuk memompa darah yang mengandung oksigen ke seluruh tubuh manusia
  • Pembuluh darah yang merupakan jalan bagi darah mengalir dari jantung menuju ke jaringan seluruh tubuh. Pembuluh darah dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu pembuluh nadi, vena dan pembuluh kapiler.

B. Sistem Peredaran Getah Bening/Sistem Limfa

Sistem limfa berkaitan dengan sistem peredaran darah. Sistem limfa berfungsi untuk membuat getah bening atau limfa yang merupakan cairan yang mengandung sel dara putih. Getah bening ini bertugas untuk membantu tubuh untuk melawan infeksi yang menyerang tubuh.
Perbedaan anatara peredaran darah dengan peredaran getah bening bisa dilihat pada tabel berikut :

4.    SISTEM PENGELUARAN

Setiap hari dalam tubuh manusia terjadi berbagai macam reaksi yang sangat kompleks. Reaksi tersebut disebut dengan istilah metabolism. Metabolism sendiri terdiri dari anabolisme dan katabolisme. Anaboisme merupakan reaksi pengikatan sedangkan katabolisme merupakan reaksi penguraian. Dari reaksi – reaksi tersebut menghasilkan zat – zat yang berguna dan zat – zat yang tidak berguna bagi tubuh atau bahkan dapat meracuni tubuh sehingga harus dikeluarkan.
Proses pengeluaran dapat dilakukan dengan 4 cara yaitu:
  • Defekasi yaitu proses pengeluaran sisa pencernaan makanan yang disebut feses melaui anus
  • Ekskresi yaitu proses pengeluaran zat – zat sisa metabolism berupa CO2, H2O, NH3, zat warna empedu, dan asam urat. Sistem sekresi terdiri dari organ ginjal, kulit, hati dan paru.
  • Sekresi yaitu proses pengeluaran getah oleh kelenjar pencernaan ke dalam saluran pencernaan yang berupa substansi kimia berbentuk lender oleh sel kelenjar misalnya hormon dan enzim.
  • Eliminasi yaitu proses pengeluaran zat dari rongga tubuh , baik dari rongga kecil maupun rongga yang besar.

  5.    SISTEM GERAK

Sistem gerak manusia terdiri dari sistem rangka dan sistem otot. Alat gerak manusia adalah tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif sedangkan otot disebut alat gerak aktif karena mempunyai kemampuan untuk berkontraksi.

A. Sistem Rangka

Rangka dewasa manusia terdiri dari 206 ruas tulang dengan bentuk dan ukuran yang sangat bervariasi. Pada sistem gerak, rangka manusia berfungsi untuk :
  • Formasi bentuk tubuh
  • Formasi sendi – sendi
  • Pelekatan otot – otot
  • Sebagai pengungkit untuk berbagai macam aktifitas tubuh
  • Sebagai penyokong berat badan serta daya tahan untuk menghadapi pengaruh tekanan
  • Sebagai proteksi untuk melindungi organ – organ halus pada tubuh
  • Hemopoesis atau pembentukan sel – sel darah yang terjadi di sumsum tulang belakang
  • Sebagai imunologis
  • Tempat penyimpanan kalsium
Sistem rangka disusun oleh beberapa tulang yang saling berhubungan. Rangka manusia dikelompokan menjadi 2 kelompok yaitu aksial dan apendikuler.
  1. Rangka aksial merupakan kelompok tulang yang terletak di sumbu tubuh, yaitu tulang tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang dada. Rangka aksial terdiri dari 80 tulang.
  2. Rangka apendikuler merupakan kelompok tulang yang menyusun anggota gerak atas dan bawah, terdiri dari 126 ruas tulang.
Dalam sistem rangka terdapat sendi yang merupakan penghubung antar tulang sehingga mampu digerakan.
Berdasarkan arah gerakannya sendi dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu:
  • Sendi putar, yang memungkinkan gerakan memutar atau rotasi.
  • Sendi peluru, yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah
  • Sendi pelana, yaitu persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi namun tidak ke semua arah
  • Sendi engsel merupakan pesendian yang memungkinkan gerakan satu arah
  • Sendi luncur merupakan persendian yang memungkinkan gerakan rotasi pada satu bidang datar saja.

B. Sistem Otot

Otot memiliki 3 kemampuan khusus yaitu:
  • Kontrakbilitas, yaitu kemampuan untuk berkontraksi/memendek
  • Ekstensibilitas, yaitu kemampuan melakukan gerakan kebalikan akibat kontraksi
  • Elastisitas, yaitu kemampuan untuk kembali ke posisi semula setelah berkontraksi atau disebut relaksasi.
Otot manusia dibedakan menjadi 3 jenis otot, yaitu :
  • Otot rangka/otot lurik merupakan otot yang melekat dan menggerakan tulang rangka
  • Otot polos yang terdapat pada dinding penyusun organ – organ bagian dalam
  • Otot jantung, merupakan otot yang hanya terdapat pada dinding jantung dan vena.

 

6.SISTEM REPRODUKSI

Sistem reproduksi berfungsi untuk menghasilkan keturunan dengan tujuan mempertahankan jenisnya.
Sistem reproduksi terdiri dari sistem reproduksi pria dan sistem reproduksi wanita.

A.  Sistem Reproduksi Pria

Terdiri dari :
  • Testis yang berfungsi untuk menghasilkan sperma dan hormone testosterone
  • Epididimid yang berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma
  • Vas deferens berfungsi untuk mengangkut sperma menuju vesikula seminalis/kantung semen atau mani
  • Uretra yang berfungsi untuk membawa sperma ke luar tubuh
  • Tubulus recti berfungsi sebagai tempat bermuaranya saluran dari tubulus seminiferus
  • Penis berfungsi sebagai alat untuk melakukan reproduksi (menyalurkan sel sperma)
  • Skrotum berfungsi sebagai alat untuk pembentkan sel sperma.

B. Sistem Reproduksi Wanita

Terdiri dari :
  • Ovarium (indung telur), yang berfungsi untuk menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon (esterogen dan progesterone)
  • Oviduk/tuba falopi/saluran telur, berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus
  • Uterus(kantung peranakan/rahim), berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi, menerima pembuahan ovum yang tertanam ke dalam endometrium, dan juga sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya janin
  • Vagina merupakan penghubung rahim ke bagian tubuh luar, juga menghasilkan berbagai macam sekresi
  • Vulva berfungsi sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi
  • Leher rahim (serviks) berfungsi untuk membantu perjalanan sperma dari vagina menuju rahim.

 

7.    SISTEM SARAF

Sistem saraf pada manusia berperan dalam proses iritabilitas yaitu kemampuan untuk menanggapi suatu rangsangan dari luar. Untuk menanggapi rangsangan sistem saraf memiliki 3 komponen, yaitu :
  • Reseptor, merupakan alat penerima rangsangan atau impuls. Yang bertindak sebagai reseptor adalah panca indera
  • Konduktor (penghantar impuls), dilakukan oleh sistem saraf itu sendiri yang terdiri dari sel – sel saraf yang disebut neuron
  • Efektor, adalah bagian tubuh yang menanggapi rangsangan. Efektor yang paling penting dalam tubuh manusia adalah otot dan hormone.
Sel saraf terdiri dari 3 bagian utama yaitu:
  • Badan sel yang merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf yang mengandung inti sel dan sitoplasma. Inti sel berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energy untuk membawa rangsangan
  • Dendrit, merupakan sel saraf pendek dan bercabang – cabang yang berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
  • Neurit (akson), berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain.
Organ yang berperan dalam sistem saraf selain sel saraf itu sendiri yaitu:

A. Otak

Otak merupakan pusat pengatur dari segala kegiatan manusia yang terletak di rongga tengkorak dan dibungkus oleh 3 lapis selaput kuat yang disebut meninges. Selaput paling luar disebut durameter, paling dalam adalah piamater dan selaput bagian tengah disebut arachnoid. Otak manusia terdiri dari 3 bagian yaitu:
  • Otak besar (cerebrum), berfungsi sebagai pusat kegiatan – kegiatan yang disadari seperti berfikir, mengingat, berbicara dll
  • Otak kecil (cerebellum), berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinsi kerja oto – otot ketika bergerak.
  • Sumsum lanjutan, berfungsi sebagai pusat pengendalian pernapasan, penyempitan pembuluh darah, mengatur denyut jantung, mengatur suhu tubuh dan kegiatan – kegiatan yang tidak disadari.

B. Sumsum Tulang Belakang

Sumsum Tulang Belakang memanjang di dalam rongga tulang belakanh, mulai dari ruas – ruas tulang leher sampai ruas tulang pinggang kedua. Sumsum tulang belakang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari dan ke otak serta untuk member kemungkinan jalan terpendek secara reflex.

8. SISTEM INTEGUMENT

Sistem integument merupakan sistem yang paling luas yang ada pada tubuh manusia. Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai sistem integumen. Sistem ini terdiri dari kulit dan kelengkapannya termasuk kuku, rambut, kelenjar dan reseptor saraf khusus. Integument itu sendiri merupakan suatu kata yang bersal dari bahasa latin “integumentum” yang berarti penutup. Fungsi sistem integument adalah sebagai penutup organ atau jaringan dalam manusia untuk melindungi dari kontak luar.

A. Kulit

Kulit berfungsi untuk mencegah terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan dan mencegah masuknya benda – benda asing yang berasal daari luar seperti bakteri.
Selain itu fungsi kulit lainnya adalah :
  • Untuk mengeluarkan keringat
  • Untuk pelindung tubuh
  • Untuk mengatur suhu tubuh
  • Sebagai tempat pembuangan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari
Kulit tersusun dari 3 lapisan yaitu:
  • Epidermis atau kulit luar
  • Dermis yaitu lapisan kulit dibawah epidermis yang mengandung sel – sel khusus untuk membantu mengatur suhu tubuh, melawan infeksi, menyimpan air dan sebagai suplai darah dan nutrisi ke kulit.
  • Subkutan atau hypodermis terdiri dari jaringan ikat longgar yang berisi sel – sel lemak.

B. Rambut

Rambut adalah organ yang tumbuh di kulit yang berbentuk seperti benang. Fungsi rambut yaitu :
  • Untuk melindungi kulir dari pengaruh buruk
  • Menyaring udara pada hidung
  • Sebagai pengatur suhu
  • Pendorong penguapan keringat
  • Dan sebagai indera peraba.

C. Kuku

Kuku merupakan sel yang mirip seperti jel dan mengeras. Fungsi utama kuku adalah untuk melindungi ujung jari yang lembut dan penuh urat saraf.

9.    SISTEM HORMON

Kata hormone berasal dari bahasa yunani “hormaein” yang berarti “memacu”. Hormone diproduksi oleh kelenjar endokrin dan berfungsi untuk mengatur metabolism dalam tubuh, perkembangan, pertumbuhan, reproduksi, dan tingkah laku.

Hormone diperlukan dalam jumlah tertentu. Jika kekurangan atau kelebihan hormone maka akan menyebabkan suatu gangguan pada tubuh seperti gigantisme (pertumbuhan raksasa) ataupun kerdil.
Fungsi hormone dalam tubuh adalah untuk mengatur kinerja tubuh. Kelenjar endokrin menghasilkan hormone diantaranya yaitu sebagai berikut :


A. Kelenjar hipofisis dan hipotalamus

Kelenjar hipotalamus memiliku peranan yang sangat penting dalam sistem koordinasi tubuh manusia.
Kelenjar hipofisis terdiri dari 3 bagian yaitu lobus anterior, intermediate, dan paterior.

Hormone yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisi diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Hormone pertumbuhan yang berfungsi untuk memicu pertumbuhan dengan meningkatkan pembentukan protein di dalam sel
  • Laktotropik hormone berfungsi untuk merangsang produksi air susu
  • Thyroid stimulating hormone berfungsi untuk mengatur ekskresi hormone kelenjar tiroid
  • Adrenocorticotropik hormone berfungsi untuk mengatur ekskresi hormone oleh kelenjar adrenal.
  • Follicle stimulating hormone, pada wanita hormone  perkembangan foliker pada ovarium dan memicu pelepasan hormone esterogen. Sedangkan pada pria hormone  testis untuk menghasilkan sperma.
  • Luteinizing hormone, pada pria hormone ini akan menstimulasi sel interstisial untuk menghasilkan hormone testosterone sedangkan pada wanita hormin ini memicu ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium dan juga menstimulasi produksi hormone progesterone

B.  Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid disebut juga sebagai kelenjar gondok. Kelenjar ini terletak di leher bagian depan dan terdiri dari dua lobus. Kelenjar tiroid mensekresikan 2 hormon yaitu tiroksin yang berfungsi untuk mengatur metabolism tubuh dan hormone kalsitonin yang berfungsi untuk menurunkan kadar kalsium dalam darah.


C. Kelenjar Paratiroid

Menghasilkan hormone parathormon yang berfungsi untuk meningkatkan kadar kalsium dalam darah dengan cara meningkatkan pengambilan kembali kalsium dari ginjal, merangsang lepasnya kalsium dari tulang keras sehingga kadar kalsium dalam darah menjadi normal.

D. Kelenjar Timus

Merupakan tempat menimbun hormone pertumbuhan, dan setelah manusia dewasa hormone ini tidak akan berfungsi lagi.


E. Kelenjar Pancreas

Pancreas merupakan sekumpulan sel endokrin yang mensekreskan dua macam hormone ke sistem sirkulasi.


F. Kelenjar Adrenal

Kelenjar ini terdiri dari korteks adrenal dan medulla adrenal.
Korteks adrenal menghasilkan hormone:
  • Mineralokortikoid yang berfungsi untuk mengatur metabolism mineral
  • Glukokortikoid yang berfungsi untuk mengatuk metabolism glukosa
Medulla adrenal menghasilkan hormone adrenalin (epinefrin dan noreepinefrin) yang berfungsi untuk mengubah glikogen menjadi glukosa, menaikan denyut jantung, dan memperluas bronkiolus.


G. Kelenjar Kelamin

Kelenjar kelamin terdiri atas testis (pria) dan ovarium (wanita). Pada testis mengsilkan hormone mineralokortikoid yang berfungsi untuk mengatur metabolisme mineral, mendorong pertumbuhan sekunder seperti suara menjadi besar dll.

Ovarium menghasilkan hormone esterogem yang berfungsi untuk memicu ovulasi dan pertumbuhan sekunder wanita dan hormone progesterone yang berfungsi untuk memicu pertumbuhan dinding uterus (rahim) sebagai persiapan untuk ovulasi berikutnya.

Read More ->>

Cabang-Cabang Biologi

1. Acarologi, ilmu yang mempelajari tentang acarina (tungau)
2. Aerobiologi, ilmu yang mempelajari partikel organik yang dapat diangkut oleh udara
3. Agroforestri, ilmu yang mempelajari bentuk pengelolaan sumber daya yang memadukan kegiatan pengelolaan hutan atau pohon kayu-kayuan dengan penanaman komoditas atau tanaman jangka pendek
4. Agronomi, ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya
5. Algologi, ilmu yang mempelajari tentang alga
6. Anatomi atau ilmu urai tubuh, ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh
7. Anatomi Perbandingan, ilmu mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk hidup.
8. Andrologi, ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria
9. Anestesiologi, disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.
10. Angiologi, ilmu yang mempelajari penyakit sistem peredaran darah dan sistem limfatik
11. Antropologi biologi, ilmu yang mempelajari penelitian biologis dan budaya tentang keanekaragaman manusia, evolusi manusia, dan pembandingan anatomi, perilaku, sejarah, dan ekologi primat di masa lampau dan kini
12. Apiologi, ilmu yang mempelajari tentang lebah termasuk ternak lebah
13. Arachnologi, ilmu yang mempelajari tentang laba-laba.
14. Artrologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi (penyakit sendi)
15. Artropodologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan artropoda
16. Astrobiologi, studi yang mempelajari evolusi, distribusi, dan masa depan kehidupan di alam semesta
17. Bakteriologi, ilmu yang mempelajari tentang bakteri
18. Batrakologi, ilmu yang mempelajari tentang amphibia
19. Biofarmaka, ilmu yang mempelajari budidaya tanaman obat
20. Bioinformatika, ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis
21. Biologi Air Tawar, ilmu yang mempelajari kehidupan dan ekosistem habitat air tawar
22. Biologi Evolusioner, ilmu yang mempelajari asal-usul spesies yang memiliki nenek moyang sama, dan penurunan spesies, serta perubahan, pertambahan, dan diversifikasinya sejalan dengan waktu.
23. Biologi Integratif, ilmu yang mempelajari organisme secara keseluruhan melalui fokus antarmuka antara biologi dan fisika, kimia, teknik, pencitraan, dan informatika
24. Biologi Kelautan, ilmu yang mempelajari kehidupan di laut (makhluk hidup beserta interaksinya dengan lingkungan)
25. Biologi Konservasi, studi tentang pelestarian, perlindungan, dan restorasi lingkungan alam, ekosistem alami, vegetasi, dan satwa liar
26. Biologi Kuantum, ilmu yang mempelajari aplikasi dari mekanika kuantum terhadap objek biologi dan permasalahannya
27. Biologi Lingkungan, ilmu yang mempelajari lingkungan beserta permasalahan dan solusinya, dengan mengintegrasikan akademik ilmu fisik dan biologi
28. Biologi Molekuler, kajian biologi pada tingkat molekul
29. Biologi Pembangunan, ilmu yang mempelajari lingkungan hidup dalam ruangan
30. ¬¬¬¬Biologi Perkembangan, ilmu yang mempelajari tentang proses pertumbuhan dan perkembangan organisme
31. Biologi Populasi, ilmu yang mempelajari tentang populasi organisme, terutama pengaturan jumlah populasi, ciri-ciri sejarah kehidupan populasi, dan kepunahannya
32. Biologi Psikologi, ilmu yang mempelajari pengaruh timbal balik antara bidang psikologis dan biologis terhadap satu sama lain
33. Biologi Reproduksi, cabang biologi yang mendalami tentang perkembangbiakan
34. Biologi Sintesis, ilmu yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mempelajari desain dan konstruksi fungsi biologis baru serta sistem yang tidak ditemukan di alam
35. Biokimia, kajian biologi yang mempelajari kimia makhluk hidup
36. Biofisika. cabang ilmu biologi yang mengkaji aplikasi aneka perangkat dan hukum fisika untuk menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi
37. Biogeografi, cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu
38. Biomatematika, ilmu yang mempelajari penelitian kuantitatif dari proses biologis, dengan penekanan pada pemodelan
39. Biomekanika, ilmu yang mempelajari penerapan prinsip mekanik untuk sistem biologis
40. Bionik, ilmu yang mempelajari penerapan metode biologis dan sistem yang ditemukan di alam untuk penelitian dan desain sistem rekayasa dan teknologi modern
41. Biostatistika, (gabungan dari kata biologi dengan statistika; kadang-kadang dirujuk sebagai biometri atau biometrika) adalah penerapan ilmu statistika ke dalam ilmu biologi
42. Bioteknologi, cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
43. Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
44. Bryologi, ilmu yang mempelajari tentang bryophyta
45. Cetologi, ilmu pengetahuan yang mempelajari cetacean
46. Conchologi, ilmu pengetahuan yang mempelajari kulit moluska
47. Dendrokronologi, ilmu yang mempelajari analisis cincin lingkaran tahunan pada batang berkambium
48. Dendrologi, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana dan semak
49. Dermatologi, ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya
50. Ekofisiologi, ilmu yang mempelajari adaptasi fisik suatu organisme terhadap kondisi lingkungannya
51. Ekologi, ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya
52. Ekologi molekuler, ilmu yang mempelajari ekologi pada tingkat molekul
53. Embriologi, ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
54. Endokrinologi, ilmu yang mempelajari tentang hormone
55. Entomologi, Ilmu yang mempelajari tentang serangga
56. Epidemiologi, ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit
57. Epigenetik, ilmu yang mempelajari perubahan dalam ekspresi gen yang disebabkan oleh mekanisme selain perubahan dalam urutan DNA yang mendasarinya
58. Epizoologi, ilmu mengenai penyakit menular yang menjangkiti hewan, biasanya hewan ternak
59. Etnobiologi, ilmu yang mempelajari hubungan yang dinamis antara manusia, biota, dan lingkungan dari jaman dahulu hingga sekarang
60. Etnobotani, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan
61. Etnozoologi, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan hewan
62. Etologi, cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya
63. Eugenetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
64. Evolusi, ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup dalam jangka panjang
65. Enzimologi, ilmu yang mempelajari tentang enzim
66. Farmakologi, ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh manusia
67. Fenologi,  ilmu yang mempelajari pengaruh iklim atau lingkungan sekitar terhadap penampilan suatu organisme atau populasi
68. Fikologi, ilmu yang mempelajari tentang alga.
69. Filogeni, kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya
70. Fisiologi, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
71. Fisioterapi, Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
72. Fitopatologi, cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit tumbuhan akibat serangan patogen ataupun gangguan ketersediaan hara
73. Florikultura, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang tanaman hias
74. Gastrologi, ilmu yang mempelajari tentang salurang pencernaan, terutama lambung dan usus
75. Genetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
76. Genetika Ekologi, ilmu yang mempelajari genetika dalam ciri-ciri ekologi
77. Genetika Evolusioner, ilmu yang mempelajari evolusi dari pewarisan sifat mahkluk hidup
78. Genetika Kuantitatif, Cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur (kuantitatif atau metrik)
79. Geobiologi, ilmu yang menggabungkan geologi dan biologi untuk mempelajari interaksi organisme dengan lingkungan mereka
80. Geriatri, ilmu yang mempelajari penyakit dari kaum berusia lanjut
81. Gerontologi, ilmu yang mempelajari melalui berbagai aspek terhadap proses penuaan yaitu melalui pendekatan biologis, psikologis, sosial, ekonomi, kesehatan dan lingkungan
82. Genetika, ilmu yang membahas transmisi bahan genetik pada ranah populasi
83. Genetika kuantitatif, cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur (kuantitatif atau metrik), yang tidak bisa dijelaskan secara langsung melalui hukum pewarisan Mendel
84. Genetika molekuler, cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan ekspresi genetik di tingkat subselular (di dalam sel)
85. Genetika populasi, ilmu yang mempelajari transmisi bahan genetik pada ranah populasi
86. Ginekologi, ilmu yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium)
87. Genomika, ilmu yang mempelajari tentang bahan genetik dari suatu organisme atau virus
88. Harpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal)
89. Helminthologi, ilmu yang mempelajari tentang cacing
90. Hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya
91. Herbakronologi, ilmu yang mempelajari analisis cincin pertumbuhan tahunan (atau cincin sederhana tahunan) dalam xylem akar sekunder tanaman herbaceous
92. Herpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal)
93. Histologi, ilmu yang mempelajari tentang jaringan
94. Histopatologi, cabang biologi yang mempelajari kondisi dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit
95. Higiene, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan makhluk hidup
96. Hortikultura, ilmu pertanian yang mempelajari budidaya tanaman dari proses menanam sampai pasca panen yang meliputi tanaman sayur, buah-buahan, dan tanaman hias
97. Hortikultura Lanskap, ilmu hortikultura yang khusus membahas tentang pemanfaatan tanaman hortikultura, terutama tanaman hias dalam penataan lingkungan
98. Ikhtiologi, ilmu yang mempelajari tentang ikan
99. Ilmu gulma, ilmu yang mempelajari gulma, perilakunya, dan pengendaliannya
100. Ilmu kedaruratan medis, ilmu yang mempelajari pertolongan pertama pada suatu penyakit
101. Ilmu kedokteran forensik, ilmu yang memanfaatkan ilmu kedokteran untuk kepentingan penegakan hukum
102. Ilmu kedokteran gigi, ilmu mengenai pencegahan dan perawatan penyakit atau kelainan pada gigi dan mulut melalui tindakan tanpa atau dengan pembedahan
103. Ilmu kedokteran hewan, ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip ilmu kedokteran, diagnosis, dan terapi pada hewan
104. Ilmu kedokteran molekuler, ilmu kedokteran yang mengkaji tingkat molekul
105. Ilmu kesehatan masyarakat, ilmu yang mempelajari pemeliharaan, perlindungan, dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat
106. Ilmu pemuliaan, ilmu yang mempelajari kegiatan manusia dalam memelihara tumbuhan atau hewan untuk menjaga kemurnian galur atau ras sekaligus memperbaiki produksi atau kualitasnya melalui penerapan genetika
107. Ilmu produksi ternak, ilmu yang mempelajari perawatan ternak dengan benar dalam rangka meningkatkan kualitas dari produk ternak tersebut
108. Ilmu teknologi enzim, ilmu yang mempelajari tentang teknologi yang dapat digunakan untuk menghasilkan enzim
109. Imunohematologi, ilmu yang mempelajari tentang golongan darah
110. Imunologi, Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh
111. Imunoserologi, ilmu yang mempelajari identifikasi terhadap antibodi, investigasi masalah sistem kekebalan tubuh, dan mempelajari kecocokan organ untuk transplantasi
112. Informatika kedokteran, ilmu yang berurusan dengan penyimpanan, penarikan dan penggunaan data, informasi, serta pengetahuan biomedik secara optimal untuk tujuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
113. Kardiologi, ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah
114. Karsinologi, ilmu yang mempelajari tentang crustacean
115. Kladistika, ilmu yang mempelajari metode klasifikasi spesies organisme ke dalam kelompok yang terdiri dari organisme nenek moyang dan semua keturunannya
116. Klimatologi, ilmu yang mempelajari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia
117. Kriobiologi, studi tentang bahan dan sistem biologis dengan suhu dibawah normal
118. Kriptozoologi, ilmu yang mempelajari pencarian hewan yang keberadaannya belum terbukti
119. Kronobiologi, ilmu yang mempelajari fenomena dalam mahkluk hidup secara periodik dan adaptasi mereka terhadap ritme bulan dan matahari
120. Likenologi, ilmu yang mempelajari lumut, simbiosis organisme terdiri dari asosiasi simbiosis akrab dari alga mikroskopis dengan jamur filamen.
121. Limnologi, ilmu yang mempelajari tentang rawa
122. Malakologi, ilmu yang mempelajari tentang moluska
123. Mamologi, ilmu yang mempelajari tentang mammalia
124. Mellisopalinologi, ilmu yang mempelajari serbuk sari yang terkandung dalam madu dan sumber serbuk sari tersebut
125. Metabolomika, kajian dalam biologi molekular yang memusatkan perhatian pada keseluruhan produk proses enzimatik yang terjadi di dalam sel
126. Mikobiologi, ilmu yang mempelajari tentang jamur
127. Mikrobiologi, ilmu yang mempelajari tentang organisme mikro
128. Mikrobiologi kedokteran, studi mikroorganisme termasuk bakteri, virus, jamur dan parasit yang penting bagi medis dan mampu menyebabkan penyakit pada manusia.
129. Miologi, ilmu yang mempelajari tentang otot
130. Mirmekologi, ilmu yang mempelajari tentang rayap
131. Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme
132. Nasofaringologi, ilmu yang mempelajari tentang nasofaring
133. Nematologi, ilmu yang mempelajari tentang nematoda
134. Nefrologi, cabang medis internal yang mempelajari fungsi dan penyakit ginjal
135. Neufarmakologi, ilmu yang mempelajari narkoba yang mempengaruhi fungsi    seluler di dalam system saraf
136. Neuroethologi, ilmu yang mempelajari kebiasaan hewan beserta saraf yang berperan aktif dalam mengendalikan kebiasaan tersebut
137. Neurologi, ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem saraf
138. Neurosains, ilmu yang mempelajari sistem saraf atau sistem neuron
139. Neurosains Evolusioner, ilmu yang mempelajari evolusi dan sejarah alami struktur dan fungsi sistem saraf
140. Nosologi, ilmu yang mempelajari bagian pengelompokan penyakit untuk tujuan tertentu
141. Nutrisi, ilmu yang mempelajari penyediaan bahan yang diperlukan (dalam bentuk makanan) untuk mendukung kehidupan sel dan organisme
142. Obstetri, ilmu kedokteran yang berhubungan dengan persalinan, hal-hal yang
      mendahuluinya dan gejala-gejala sisanya
143. Oftalmologi, ilmu yang mempelajari tentang mata (penyakit mata)
144. Olerikultura, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang sayur
145. Onkologi, ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
146. Ontogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari
zigot menjadi dewasa
147. Ornitologi, ilmu yang mempelajari tentang burung
148. Organologi, ilmu yang mempelajari tentang organ
149. Ortodonti, ilmu kedokteran gigi yang berhubungan dengan faktor variasi genetik, pertumbuhkembangan dan bentuk wajah serta cara faktor tersebut mempengaruhi oklusi gigi dan fungsi organ di sekitarnya.
150. Ortopedi, ilmu yang mempelajari cedera akut, kronis, dan trauma, serta gangguan lain pada system muskuloskeletal
151. Oseanografi, ilmu yang mempelajari tentang laut, termasuk kehidupan laut, lingkungan, geografi, cuaca, dan aspek lain yang mempengaruhi laut
152. Osteologi, ilmu yang mempelajari tentang tulang
153. Otolaringologi, ilmu yang mempelajari meneliti diagnosis dan pengobatan penyakit telinga, hidung, tenggorokan, serta kepala dan leher.
154. Otologi, ilmu yang mempelajari tentang telinga dan kelainannya serta operasi mikro telinga.
155. Palaentologi, Ilmu yang mempelajari tentang fosil
156. Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau
157. Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba
158. Palinologi, ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen
159. Parasitologi, ilmu yang mempelajari tentang parasit
160. Patologi, ilmu yang mempelajari tentang penyakit
161. Patologi anatomi, ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya
162. Patologi Klinik, ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ atau sistem organ
163. Pediatri, ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak
164. Penelitian Biomedis, adalah ilmu penelitian dasar, terapan, atau translasi yang dilakukan untuk membantu dan mendukung pengetahuan di bidang kedokteran
165. Perinatologi, ilmu yang mempelajari kesehatan janin dalam kandungan dan kesehatan bayi yang baru lahir
166. Periodonti, ilmu mempelajari aspek klinis dari jaringan yang mendukung gigi
167. Philogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhlukhidup
168. Planktologi, ilmu yang mempelajari tentang plankton
169. Pomologi, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang buah
170. Primatologi, ilmu yang mempelajari tentang primate
171. Proktologi, ilmu yang mempelajari gangguan pada rektum, anus, dan usus besar
172. Proteomika, kajian secara molekular terhadap keseluruhan protein yang
dihasilkan dari ekspresi gen di dalam sel.
173. Protozoologi, ilmu yang mempelajari tentang protozoa
174. Psikiatri, ilmu kedokteran jiwa
175. Pteridologi, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan paku
176. Pulmonologi, ilmu yang mempelajari tentang paru-paru
177. Radiologi, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi geombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik
178. Reumatologi, ilmu yang ditujukan untuk diagnosis dan terapi kondisi dan penyakit yang mempengaruhi sendi, otot, dan tulang
179. Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetis
180. Rematologi, ilmu yang mempelajari diagnosis dan terapi penyakit rematik
181. Rodentiologi, ilmu yang mempelajari tentang rodentia
182. Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel
183. Sanitasi, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan
184. Simbiologi, ilmu yang mempelajari hubungan simbiosis antar mahkluk hidup
185. Sindesmologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi
186. Sosiobiologi, bidang studi ilmiah yang didasarkan pada asumsi bahwa perilaku sosial telah dihasilkan dari evolusi dan upaya untuk menjelaskan dan memeriksa perilaku sosial dalam konteks tersebut
187. Stomatologi, ilmu yang mempelajari mulut beserta penyakit-penyakitnya
188. Taksonomi, ilmu yang mempelajari tentang sistematika makhluk hidup
189. Teknik Biokimia, cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi
190. Teknik Biomedis, ilmu yang mempelajari prinsip teknis untuk praktik kedokteran
191. Teratologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia.
192. Toksikogenomik, ilmu pengumpulan, interpretasi, dan penyimpanan informasi tentang gen dan aktivitas protein dalam jaringan tertentu dari suatu organisme dalam menanggapi zat beracun.
193. Toksikologi, pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup.
194. Transkriptomika, bagian dari biologi molekular yang mengkaji tentang produk transkripsi secara keseluruhan (transkriptom)
195. Traumatologi, ilmu yang mempelajari luka, terapi bedah, maupun perbaikan
kerusakannya
196. Urologi, cabang ilmu kedokteran yang mencakup ginjal dan saluran kemih pada pria dan wanita baik dewasa dan anak serta organ reproduksi pada pria
197. Veneorologi, ilmu yang mempelajari penyakit menular seksual
198. Virologi, ilmu yang mempelajari tentang virus
199. Viscerologi, ilmu yang mempelajari organ dalam
200. Xenobiologi, ilmu pengetahuan spekulatif tentang adanya makhluk hidup selain di bumi
Read More ->>